SMA PGRI 1 Temanggung berdiri pada tahun
1980. Dasar pemikiran pendirian SMA PGRI 1 Temanggung bahwa pada saat itu animo siswa lulus SLTP
masuk SMA sangat banyak sedangkan SMA negeri di Temanggung baru ada satu yaitu
SMA Negeri 1 Temanggung.
Ide awal pendirian SMA PGRI 1 Temanggung
muncul dari ketua cabang PGRI Temanggung, yaitu Bapak Jhon Marita, akan tetapi
ide beliau
(Bapak Jhon Marita) pada saat itu belum terwujud karena masalah tempat belum
dapat terpecahkan, sedangkan pengurus cabang tidak mempunyai sarana untuk itu.
Setelah mendapat sinyal dari Yayasan PGRI
Provinsi Jawa Tengah yang pada saat itu ketuanya dijabat oleh Ibu WS. Suharto,
beliau mengatakan bahwa sekolah negeri
pada sore hari dapat dipergunakan untuk menyelenggarakan pendidikan oleh
sekolah swasta, khususnya sekolah PGRI dan sekolah Purnama. Ketentuan itu
merupakan informasi lisan dari menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang pada
waktu itu dijabat oleh Bapak Prof. Dr. Daud Yusuf.
Berangkat dari informasi itu ide pendirian
SMA PGRI 1Temanggung kemudian dilanjutkan oleh pengurus PGRI Kabupaten dibawah pimpinan Bapak Komisan
Poerwosoewito (Alm). Berbekal surat yang
dibuat oleh Ibu WS. Suharto yang disampaikan dengan tulisan tangan yang isinya
menyatakan bahwa sekoah negeri dapat dipergunakan oleh sekolah PGRI dan sekoah
Purnama pada sore hari, maka bulan Agustus 1980 Pengurus PGRI Kabupaten
Temanggung yang terdiri dari :
1. Bapak Komisan Poerwosoewito, BA (Alm)
2. Bapak Sumardi
3. Bapak Soewito, BA
4. Bapak Muh. Hadiyono
5. Bapak Mukhlis, BA
6. Bapak Sumardi Dulfatah
1. Bapak Komisan Poerwosoewito, BA (Alm)
2. Bapak Sumardi
3. Bapak Soewito, BA
4. Bapak Muh. Hadiyono
5. Bapak Mukhlis, BA
6. Bapak Sumardi Dulfatah
Bersama sama menghadap kepala SMA Negeri 1
Temanggung yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Kartono, meminta untuk dapat
menggunakan gedung berserta sarana dan prasarananya demi terselenggaranya
kegiatan belajar mengajar SMA PGRI 1 Temanggung pada sore hari. Permohonan ini
oleh Bapak Kartono dikabulkan yaitu gedung/bangunan baru yang berada di komplek
perumahan Mungseng,
yang sekarang menjadi SMA Negeri 3 Temanggung. Ijin Kepala SMA Negeri 1
Temanggung (Bapak Kartono) dengan syarat mendapat ijin dari Bapak Bupati
Temanggung yang pada saat itu dijabat
oleh Bapak Drs. M. Yakub.
Berbekal ijin secara lisan yang diberikan
oleh Kepala SMA Negeri 1 Temanggung, maka pada sore harinya para pengurus PGRI
Kabupaten berkumpul di rumah Bapak Sumardi Dulfatah membentuik panitia
sekaligus menyusun program kerja penerimaan siswa baru tahun 1980. Hari
berikutnya menyebarkan pengumuman lewat spanduk dan slide di bioskop City
Temanggung yang pada intinya mengiformasikan kepada masyarakat Temanggung dan
sekitarnya bahwa telah dibuka SMA PGRI 1 Temanggung dan siap menerima
pendaftaran siswa baru. Alhamdillah, meskipun waktu pendaftaran sudah terlambat
karena 1980/1981 dimulai pertengahan Juli 1980 namun saat itu masih mendapat
143 siswa yang kemudian terbagi menjadi 3 kelas gemuk.
Pada awal berdiri SMA PGRI 1 Temanggung
kepala sekolah dijabat oleh Bapak Sumardi Dulfatah yang juga guru SMA Negeri 1
Temanggung.
Setelah proses belajar mengajar berlangusng,
pengurus PGRI Kabupaten menghadap Bupati untuk meminta ijin menggunakan
gedung baru SMA Negeri 1 Temanggung yang merupakan bantuan Bupati Temanggung
namun belum diserahkan secara resmi kepada SMA Negeri 1 Temanggung. Akhirnya
seletah melalaui berbagai perjuangan deplomasi, Bupati Temanggung meluluskan
permohonan pengurus PGRI.
Setelah
itu mulailah melaksanakan proses belajar
mengajar dan sampai saat ini SMA PGRI 1 Temanggung telah berjalan ±
30 Tahun.
Dalam perjalanan SMA PGRI 1 Temanggung
melalui rintangan dan hambata, antara lain ;
1. Baru
berjalan satu tahun Bapak Sumardi Dulfatah yang pada saat itu menjabat sebagai
Kepala SMA PGRI 1 Temanggung meninggal dunia karena kecelakaan, yang pada saat
itu sedang mengemban tugas organisasi yaitu mengikuti Rakor PGRI di Semarang.
2. Sampai
menjelang ujian bagi siswa angkatan I, SK Ijin Operasional belum terbit, namun
dengan perjuangan yang sangat melelahkan
akhirnya Ijin Operasional turun, yaitu dengan diterbitkannya Surat Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 001/103/H.83 yang ditanda tangani oleh Bapak Drs. Koestidjo.
3. Dari
tahun ke tahun jumlah murid bertambah, sedangkan gedung milik SMA PGRI 1
Temanggung belum ada. Maka proses belajar mengajar dipindahkan dari gedung yang
berada di komplek perumahan Mungseng (sekarang SMA Negeri 3 Temanggung) ke
gedung SMA Negri 1 Temanggung yang
berada di jalan Kartini dan sebagian ditempatkan di SMP Negeri 1 Temanggung
yang lokasinya berdekatan. Pada saat itu kepala dijabat oleh Ibu Yuli
Setyaningsih.
Pada tahun 1984 SMA PGRI 1 Temanggung
berhasil membeli sebidang tanah yang berlokasi di jalan Kartini dan mulailah
membuat gedung sendiri secara bertahap sampai seperti kondisi sekarang.
Sejak berdirinya SMA PGRI 1 Temanggung telah
mengalami beberapa kali pergantian kepala sekoah , yaitu :
1. Bapak
Sumardi Dulfatah yang meninggal dunia pada tahun 1981, maka kepala sekoah
dijabat oleh Ibu Yuli Setyaningsih.
2. Tahun
1987 memperoleh Kepala Sekolah DPK yaitu Bapak Heri Suprapto yang menjabat
sampai tahun 1989.
3. Tahun
1990 sampai dengan sekarang kepal sekolah dijabat oleh Ibu Yuli Setyaningsih.
Selama perjalanan SMA PGRI 1 Temanggung telah
banyak menghasilkan lulusan yang berbobot, hal ini terbukti dari banyak alumni SMA
PGRI 1 Temanggung yang telah menduduki jabatan pemerintah, dosen, serta jabatan
lainnya baik negeri maupun swasta. Bahkan beberapa alumni kembali ke SMA PGRI 1
Temanggung menjadi tenaga pendidik dan kependidikan untuk itu berperan langsung
memajukan SMA PGRI 1 Temanggung tercinta.
Demikian sekilas perjalanan SMA PGRI 1
Temanggung dari sejak berdirinya tahun 1980 sampai dengan sekarang. Semoga akan
menggugah simpatik dari SMA PGRI 1 Temanggung kepada para pembaca.